Januari, bulan paling mbarep diantara sebelas bulan yang lainnya mamang senantiasa memberi inspirasi. Lihatlah grup band GIGI melahirkan lagu bertajuk “11 Januari”, pun demikian Glenn Fredly juga tak mau kalah dengan lagunya “Januari”, meski dengan tema syair yang kontra dengan lagunya GIGI, dimana GIGI berkisah tentang sumringahnya pertemuan dengan cintanya di bulan Januari, sebaliknya Glen berkisah Januari justru tentang akhir percintaannya, masih di bulan Januari juga.
Atau lain lagi dengan Rita Efendi yang melagukan “Januari di Kota Dili”, dengan beat yang agak tinggi, meskipun tentunya tidak menjadikan kita semangat mendengar lagu tersebut ketika kita teringat bahwa kota Dili, Ibu Kota Timor-Timur, karena kini tak lagi berada dalam pangkuan Pertiwi.
Ya, Januari memang bulan inspirasi bagi banyak pihak, tak terkecuali tentunya bagi para pembaca. Di awal tahun ini, bagi kelas 7 D juga sarat akan makna yang tentunya memberikan inspirasi nantinya. Sebagaimana kepergian tahun 2008 dan kedatangan tahun 2009, 7D juga kehilangan Bu Dian Romadhona yang pergi untuk mengabdi kepada suami tercinta di tanah Borneo Kalimantan Timur, negeri kerajaan Kutai Kertanegara, dan kedatangan Pak Heni Purwono yang akan menggantikannya sebagai Wali Kelas.
Ganti Wali Kelas, tentunya akan berganti pula suasana dan konsep-konsep penataan segala sesuatunya di kelas 7D. Kehadiran Majalah dinding (Mading) bulan ini juga akan mendapatkan warna baru di kelas 7D, yang dalam konsepnya nanti selain akan di up date secara berkala dengan tema-tema yang beragam, juga akan berusaha mempelopori keberadaan Mading di Nasima yang disesuaikan dengan kaidah jurnalistik nantinya. Hal ini mengingat Mading yang saat ini ada cenderung monoton, kurang memiliki nilai jurnalistik, dan bahkan narsistik.
Untuk tema perdana, Mading 7D akan membahas tentang harapan-harapan dan cita-cita anak kelas 7D yang ingin dicapai di akhir tahun mendatang. Istilahnya, cita-cita anak 7D diproklamasikan kepada semua kawan-kawan, agar kawan-kawan dapat memonitoring serta mengingatkan jika kawan kita yang membuat cita-cita tadi agar tidak lupa terhadap cita-citanya.
Selain itu, ada juga bahasan tentang tahun baru dan tragedi kemanusiaan yang menimpa saudara-saudara muslim kita di Palestina. Keprihatinan kita terwujud dalam tulisan Pak Heni Purwono, yang mengambil tema ironisnya perayaan tahun baru ditengah penderitaan warga Palestina. Tulisan ini juga dapat kita lihat melalui alamat website suaramerdeka.com. Semoga nantinya kita juga dapat membantu saudara-saudara kita di Palestina dengan bentuk lainnya, tidak sekadar tulisan.
Aneka kreasi lainnya seperti komik dan gambar lainnya dapat kitra nikmati dengan tema mengutuk serangan Israel ke Palestina. Mendunia sekali ya, tema yang diangkat…sampe berat di pundak rasanya...Namun tenang saja, tentunya akan ada tulisan-tulisan ringan lain sebagai penyeimbang agar tidak membosankan.
7 D Punya Kredo Djuara
Untuk tema global tahun ini, kami mencanangkan sebagai tahun “Kelas 7 Djuara”, yang mirip-mirip dengan tema perayaan Ultah salah satu televisi nasional, akan dikemas aneka persiapan dalam rangka mewujudkannya. Tema Kelas 7 Djuara diambil agar menginspirasi kelas ini agar tercetak pribadi-pribadi juara, baik dalam bidang akademik maupun nonakademik.
Tak tanggung tanggung, untuk mensukseskan program Kelas 7 Djuara, akan dibentuk Laskar Juara yang terdiri dari 3 bidang, yaitu Laskar Akademik, Laskar Budaya dan Seni, serta Laskar Olahraga, guna mengakomodir minat dan bakat anak-anak yang bertbeda-beda potensinya. mau tahu kiprah mereka menjadi juara? Kita tunggu saja aksi Laskar Djuara.
Dan untuk mensukseskan program Kelas 7 Djuara, kita memiliki kredo Djuara yang harapannya menjadi nafas dan nyawa anak-anak 7 D. Kredo tersebut terinspirasi dari kredonya Ruben Gonzalez pemain luge 3 kali berturut-turut yang tampil di Olympiade Musim dingin, meskipun tadinya Ruben Gonzalez tidak lebih dari seorang pecundang, pemain bola cadangan di klub sepak bola kampusnya.
Kredo ini sendiri terdiri dari kata-kata yang akan menjadi nafas setiap anak 7D, yang harapannya juga dapat diadopsi oleh seluruh siswa Nasima agar semua siswa Nasima menjadi Djuara. Kredo Djuara itu terdiri dari:
SAYA SEORANG JUARA
SAYA PERCAYA PADA DIRI SENDIRI
SAYA MEMILIKI SEMUA YANG DIPERLUKAN UNTUK JUARA
SAYA MENETAPKAN TUJUAN YANG TINGGI UNTUK DIRI SAYA
SAYA MEMILIKI KEBERANIAN
SAYA TIDAK PERNAH MENYERAH
SAYA MENGELILINGI DIRI SAYA DENGAN PARA JUARA
SAYA HEBAT, POSITIF, DAN PERCAYA DIRI
SAYA BERSEDIA MENERIMA KONSEKWENSI DARI KESUSKSESAN
SAYA SANGAT MENYUKAI PERJUANGAN DAN KOMPETISI
SAYA TETAP TENANG DAN TERKENDALI SETIAP SAAT
SAYA MEMFOKUSKAN SELURUH ENERGI PADA PEKERJAAN YANG SEDANG SAYA LAKUKAN
SAYA DENGAN JELAS MEMBAYANGKAN SEPERTI APA RASANYA MENJADI JUARA
SAYALAH SANG JUARA DAN SAYA AKAN JUARA.
Inspirasi dari www.thechampionscreed.com
Atau lain lagi dengan Rita Efendi yang melagukan “Januari di Kota Dili”, dengan beat yang agak tinggi, meskipun tentunya tidak menjadikan kita semangat mendengar lagu tersebut ketika kita teringat bahwa kota Dili, Ibu Kota Timor-Timur, karena kini tak lagi berada dalam pangkuan Pertiwi.
Ya, Januari memang bulan inspirasi bagi banyak pihak, tak terkecuali tentunya bagi para pembaca. Di awal tahun ini, bagi kelas 7 D juga sarat akan makna yang tentunya memberikan inspirasi nantinya. Sebagaimana kepergian tahun 2008 dan kedatangan tahun 2009, 7D juga kehilangan Bu Dian Romadhona yang pergi untuk mengabdi kepada suami tercinta di tanah Borneo Kalimantan Timur, negeri kerajaan Kutai Kertanegara, dan kedatangan Pak Heni Purwono yang akan menggantikannya sebagai Wali Kelas.
Ganti Wali Kelas, tentunya akan berganti pula suasana dan konsep-konsep penataan segala sesuatunya di kelas 7D. Kehadiran Majalah dinding (Mading) bulan ini juga akan mendapatkan warna baru di kelas 7D, yang dalam konsepnya nanti selain akan di up date secara berkala dengan tema-tema yang beragam, juga akan berusaha mempelopori keberadaan Mading di Nasima yang disesuaikan dengan kaidah jurnalistik nantinya. Hal ini mengingat Mading yang saat ini ada cenderung monoton, kurang memiliki nilai jurnalistik, dan bahkan narsistik.
Untuk tema perdana, Mading 7D akan membahas tentang harapan-harapan dan cita-cita anak kelas 7D yang ingin dicapai di akhir tahun mendatang. Istilahnya, cita-cita anak 7D diproklamasikan kepada semua kawan-kawan, agar kawan-kawan dapat memonitoring serta mengingatkan jika kawan kita yang membuat cita-cita tadi agar tidak lupa terhadap cita-citanya.
Selain itu, ada juga bahasan tentang tahun baru dan tragedi kemanusiaan yang menimpa saudara-saudara muslim kita di Palestina. Keprihatinan kita terwujud dalam tulisan Pak Heni Purwono, yang mengambil tema ironisnya perayaan tahun baru ditengah penderitaan warga Palestina. Tulisan ini juga dapat kita lihat melalui alamat website suaramerdeka.com. Semoga nantinya kita juga dapat membantu saudara-saudara kita di Palestina dengan bentuk lainnya, tidak sekadar tulisan.
Aneka kreasi lainnya seperti komik dan gambar lainnya dapat kitra nikmati dengan tema mengutuk serangan Israel ke Palestina. Mendunia sekali ya, tema yang diangkat…sampe berat di pundak rasanya...Namun tenang saja, tentunya akan ada tulisan-tulisan ringan lain sebagai penyeimbang agar tidak membosankan.
7 D Punya Kredo Djuara
Untuk tema global tahun ini, kami mencanangkan sebagai tahun “Kelas 7 Djuara”, yang mirip-mirip dengan tema perayaan Ultah salah satu televisi nasional, akan dikemas aneka persiapan dalam rangka mewujudkannya. Tema Kelas 7 Djuara diambil agar menginspirasi kelas ini agar tercetak pribadi-pribadi juara, baik dalam bidang akademik maupun nonakademik.
Tak tanggung tanggung, untuk mensukseskan program Kelas 7 Djuara, akan dibentuk Laskar Juara yang terdiri dari 3 bidang, yaitu Laskar Akademik, Laskar Budaya dan Seni, serta Laskar Olahraga, guna mengakomodir minat dan bakat anak-anak yang bertbeda-beda potensinya. mau tahu kiprah mereka menjadi juara? Kita tunggu saja aksi Laskar Djuara.
Dan untuk mensukseskan program Kelas 7 Djuara, kita memiliki kredo Djuara yang harapannya menjadi nafas dan nyawa anak-anak 7 D. Kredo tersebut terinspirasi dari kredonya Ruben Gonzalez pemain luge 3 kali berturut-turut yang tampil di Olympiade Musim dingin, meskipun tadinya Ruben Gonzalez tidak lebih dari seorang pecundang, pemain bola cadangan di klub sepak bola kampusnya.
Kredo ini sendiri terdiri dari kata-kata yang akan menjadi nafas setiap anak 7D, yang harapannya juga dapat diadopsi oleh seluruh siswa Nasima agar semua siswa Nasima menjadi Djuara. Kredo Djuara itu terdiri dari:
SAYA SEORANG JUARA
SAYA PERCAYA PADA DIRI SENDIRI
SAYA MEMILIKI SEMUA YANG DIPERLUKAN UNTUK JUARA
SAYA MENETAPKAN TUJUAN YANG TINGGI UNTUK DIRI SAYA
SAYA MEMILIKI KEBERANIAN
SAYA TIDAK PERNAH MENYERAH
SAYA MENGELILINGI DIRI SAYA DENGAN PARA JUARA
SAYA HEBAT, POSITIF, DAN PERCAYA DIRI
SAYA BERSEDIA MENERIMA KONSEKWENSI DARI KESUSKSESAN
SAYA SANGAT MENYUKAI PERJUANGAN DAN KOMPETISI
SAYA TETAP TENANG DAN TERKENDALI SETIAP SAAT
SAYA MEMFOKUSKAN SELURUH ENERGI PADA PEKERJAAN YANG SEDANG SAYA LAKUKAN
SAYA DENGAN JELAS MEMBAYANGKAN SEPERTI APA RASANYA MENJADI JUARA
SAYALAH SANG JUARA DAN SAYA AKAN JUARA.
Inspirasi dari www.thechampionscreed.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar