Selasa, 14 Juli 2009

Gank Kelas 7 Djuara Nongol di Tabloid Teen

Woi..........ada yang kelupaan........buat gank cewek kelas 7 Djuara, terimakasih sudah membuat bangga Pak Pur dengan "penampakan" kalian di Tabloid Teen edisi 170. Soca emang keren....LANJUTKAN! (kayak SBY aja....) potensi menulismu di Ekasul Jurnalistik ya Cha.........
I LOVE YOU FULL BEIBEH........HAHAHAHAHA........(MBAH SURIP)

Akhir yang Indah.

Sekian lama (kayak lagunya Ridho Rhoma ya...) blog ini tidak terurus, tergerus oleh kesibukan Wali Kelas 7 Djuara, tergerus pula oleh kesibukan semua anak-anak 7 Djuara berlari meraih prestasi. Mulai dari Hari Kartini, Pendidikan Nasiona, hingga Clas Meeting akhir semester, semuanya menyenangkan dan benar-benar menunjukan kalau kelas 7 Djuara bukanlah pecundang!

Di Hari Kartini, kelas ini mampu meraih juara 1 untuk lomba puisi atas nama Ratna dan juga group musik kontemporer. Tak sis-sia Ridho (Rhoma) semangatmu menabuh genderang galon air minum mineral menjadikan Pak Dodo begitu terpikat, terlebih dengan iringan ansamble musik yang mendayu bak buluh perindu (cie......). Liza, meski pialamu sempat di "potolin" Yunus, tapi atas juara 2 dari orasimu, menjadikan kelas 7 Djuara ini bangga.

Saat peringatan hari Kebangkitan Nasional, Pak Pur juga meraih juara1 menulis Surat untuk Presiden RI, ditemani oleh Dita yang menjadi penulis surat terbaik di kelas 7 Djuara. Dan yang paling dramatis tentu saja kemenangan kelas7 Djuara dalam ajang futsal di Clas Meeting, yang meski tertinggal terlebih dahulu dengan 3 gol, namun Jeffry dan kawan-kawan mampu menyamakan kedudukan dan akhirnya memaksa pertandingan diselesaikan dalam babak adu penalti. Dan.......kelas 7 Djuara lah sebenar-benar juara, meski hanya juara 3, namun sama artinya menjadi jawara di level kelas 7, karena juara 1 dan 2 diraih oleh kelas 8.

Di penghujung tahun ini juga alhamdulillah, Pak Pur menjadi juara 1 Lomba Artikel Guru se Jawa Tengah 25 Mei lalu di LPMP. Dan puncak kebahagiaan kelas 7 Djuara tentu saja saat diumumkan bahwa semua siswa kelas 7 Djuara naik kelas, dan Ratna menjadi juara paralel untuk peringkat kelas. Sungguh membahagiakan dan membanggakan. Terimakasih untuk semua kerja keras kita, sehingga kelas 7 Djuara benar-benar menjadi kelasnya para juara.

Sampai jumpa di lain hari, semoga meski telah berganti kelas di kelas 8 tetapi ruh kalian tetap RUH JUARA!. Sekali lagi terimakasih atas akhir yang indah ini.

Selasa, 03 Maret 2009

Blog, Jalan di Kampung Besar

serius.com
Benar juga apa kata Alfin Tofler bahwa dunia masa depan akan seperti "kampung besar". Teknologi telah membuktikan tesis itu. Hampir semua informasi di dunia ini serasa bisik-bisik tetangga di rumah sebelah. Semua serba terbuka, semua serba milik publik. Dapat dibayangkan, kini lagu bangun tidur telah berganti syair. Ya, "bangun tidur ku terus facebook". Hubungan sosial di dunia maya menerabas ruang dan waktu menjadikan semua umat (yang mempunyai akses internet) terhubungkan oleh jalan teknologi jaringan. Nah, salah satu jalan yang banyak dan dapat digunakan oleh peselancar dunia maya untuk menjelajah dunia tanpa beranjak dari tempat duduk adalah blog.
becanda.com
Eh murid-muridku di kelas, biarpun Pak Pur tidak dihadapan kalian, Pak Pur masih dapat berbagi info juga salah satunya karena ada jalan yang menghubungkan kita, yaitu blog. Yups, sekarang Pak Pur sedang menjalani pelatihan blog yang diselenggarakan oleh Persatuan Wartawan Provinsi Jawa Tengah, hari ini, Rabu (04/03) di Gedung Telkom Jawa Tengah, rencananya sampe jam 12 tet.
Dari pelatihan ini, Pak Pur mendapatkan tambahan ilmu al about blog. Pematerinya.....he, lupa namanya, kayaknya Yogi Yogi gitu....yang jelas dia punya blog yang alamatnya unik: ple-q.com. He...kayak nama pet nya Ramsyifa ya.......Cerita lengkapnya ntar sore pas conclusing aja ya...Ini mau pelatihan lagi. Critanya lagi disuruh ulangan posting blog nih.......Jangan dikira disini santai-santai...pusing-pusing juga nih.......
Sampai jumpa....Dada Tingky Wingky, dada Lala, dada Poo........(ayo jawab: o-o........)

Senin, 23 Februari 2009

Proklamasi Pendidikan Humanis di Nasima!

Seiring banyaknya aksi kekerasan terhadap peserta didik (baca: murid) belakangan ini, baik secara fisik maupun mental, maka dengan ini kami mohon dengan sangat kepada para pendidik untuk menyadari bahwa pendidikan di Nasima guna menanamkam ahlak al karimah, bukan teror mental yang berakibat fatal.
Dengan niat tulus dan harapan membangun pendidikan berkualitas dan humanis,
Semarang, hari 23 boelan Februari tahoen 2009.

Minggu, 22 Februari 2009

Market Day dalam Jepret Kamera

Tamu calon siswa baru yang datang dari SD Nasima sedang mensurvey kelas 7 Djuara, kelas yang semoga akan mereka tempati nanti jika diterima di SMP Nasima.

Market Day dalam Jepret Kamera

M Rizaldy (baju hijau) menunggu matang Barack Obama yang sedang dibakar dalam tungku. Eit, salah.......bukan Barack Obama, tapi Roti Bakar Obama maksudnya.

Market Day dalam Jepret Kamera

Muhammad Yunus dan Reisye Hartinton, meski tak masuk dalam panitia inti Market Day, tetapi mereka tetap bersemangat membantu dengan menawarkan produk yang harganya serba 1500 rupiah.

Market Day dalam Jepret Kamera

Biarpun sampai keringetan, Roby tetap semangat mengoles mentega untuk membuat Roti Bakar Obama yang dipesan para pembeli. Laris manis tanjung kimpul, biar kringetan abis asal dapur stan 7 Djuara ngebul......

Market Day dalam Jepret Kamera

Sintesa Band mulai pasang aksi.

Market Day dalam Jepret Kamera

Para staners (ce ilee..........), julukan penjaga stan kelas 7 Djuara dalam Market Day, Sabtu (21/02) terlihat mulai sibuk menata stan 7 Djuara sejak pagi.

Jumat, 20 Februari 2009

Ada Obama di Market Day Nasima

Pemimpin fenomenal Amerika Serikat yang baru saja dilantik sebagai Presiden Amerika ke- 44 Barack Obama, hadir dalam acara Market Day Nasima, Sabtu (21/02) di Kampus 2 Nasima Jalan Tri Lomba Juang Semarang. Bukan dalam wujud aslinya, namun kreatifitas siswa kelas 7 Djuara mewujudkan Obama dengan membuat "Roti Bakar Obama". Menurut Adiyat Anjas Firshada, koordinator Market Day kelas 7 D, "Roti Bakar Obama" sebagai simbol bahwa siswa-siswi Nasima tidak membeda-bedakan warna kulit maupun ras dalam pergaulannya, namun mengedepankan dasar ahlakul karimah. "Meskipun roti panggang ini tampak hitam dan gosong, namun rasanya mak nyus..." begitu ungkapnya sembari berpromosi. Selain "Roti bakar Obama" stan kelas 7 Djuara juga menyajikan menu Es Teler, jajanan pasar tardisional, dan aneka makanan ringan khas Indonesia lainnya. Jadi meski aroma Amerika ada, namun kelas 7 Djuara lebih menyatakan cintanya kepada makanan khas Indonesia. Hidup Indonesia!!!! Hidup kelas 7 Djuara!!!!!

SMA Nasima Semarang Wakili Jawa Tengah dalam Duta Baca Nasional

Aldy Nurian Artyandhita, siswa SMA Nasima Semarang, tengah mewakili Jawa Tengah dalam Final Pemilihan Duta Baca Anak dan Remaja Indonesia yang diselenggarakan oleh Klub Perpustakaan Indonesia (KPI) Perpustakaan Nasional, 21 hingga 26 Maret di Guest House Graha Kencana BKKBN Jakarta Timur. Aldy yang juga ketua OSIS SMA Nasima dalam penyisihan administratif membauat resensi buku dari Maryamah Karpov-nya Andrea Hirata, De Winst-nya Afifah Afra, dan buku motivasi Becoming Unstopable-nya Ruben Gonzallez. Dalam final, Aldy menghadapi finalis lain dari 23 propinsi se-Indonesia. Selain acara pemilihan Duta Baca, peserta juga melakukan kunjungan ke Mahkamah Konstitusi, bertemu Ibu Mufidah Jusuf Kalla, Tantowi Yahya (Duta Baca Indonesia) dan tokoh-tokoh nasional lainnya. Acara puncak akan ditayangkan di TVRI pada Rabu (25/03) pukul 20.00 WIB. Pada gambar terlihat Aldy menjadi ketua kelompok dalam sesi game.

4 Kelompok Karya Ilmiah SMP Nasima Lolos ISPO 2009

4 Kelompok Karya Ilmiah SMP Nasima Semarang lolos sebagai finalis Indonesian Sains Projeck Olympiads (ISPO) 2009 yang akan berlangsung 11 hingga 23 Maret di Balai Kartini Jakarta. Selama tiga hari mereka akan memamerkan hasil proyek penelitiannya dihadapan tim juri dari Yayasan Pasiad Indonesia dan juga dari kalangan akademisi Universitas ternama di Indonesia. Kelompok ilmiah tersebut beranggotakan: Irfan Murtadho Yusuf dan Putra Fadhlih Wisnuardy, Dwi Kurnia Ardiyanto Nugraha dan Reza Ilham Maulana, Anantyo Satriyo Anugraha dan Kemal Imran Pratikto, Elon Breliana Azhari dan Zsa Zsa Putri Aisha.

Selasa, 17 Februari 2009

Ocean Weeks 4, Lomba Esay Rasa Karya Ilmiah

Aku Cinta Laut Indonesia” Teriakan itulah sebagai salam pembuka dalam mengawali setiap kegiatan para peserta Bhakti Bahari Nusantara dalam rangka Ocean Weeks 4 yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang melibatkan siswa-siswi SMA se-Jawa. Acara tersebut dilaksanakan di Wana Wisata Pantai Sendang Biru Malang Selatan dan Objek Konservasi Pulau Sempu, pada tanggal 12 hingga 14 Februari yang lalu. Acara tersebut dilaksanakan BEM ITS dalam rangka menumbuhkan kecintaan pada laut, mengingat sebagian besar wilayah Indonesia adalah lautan. Acara Bhakti Bahari Nusantara diisi dengan kemah di tepi pantai Sendang Biru, pengobatan gratis terhadap warga pesisir, Out Bond, dan acara inti bagi peserta adalah presentasi Lomba Esay bertemakan “Pemanfaaatan Energi Terbarukan di Wilayah Pesisir Indonesia”.

Esay “rasa” Karya Tulis Ilmiah

Dalam lomba esay tersebut, dari 94 pengirim naskah esay, hanya empat finalis saja yang dipilih untuk mempresentasikan karyanya. Sayangnya, pemuilihan tersebut sedikit mengecewakan beberapa peserta, mengingat jenis tulisan yang masuk dalam empat besar semuanya berbentuk karya tulis ilmiah. Tak ayal, kebijakan tersebut menuai protes dari beberapa peserta yang telah membuat esay dengan gaya penulisan popular. Namun meski diwarnai protes, the show must go on, acara terus berlanjut, dan dari presentasi yang ada menghasilkan Finandika Parameswari dari SMA Negeri 1 Jember sebagai Juara pertama, dan Fajrun Nahidil Muharam dari SMA Negeri Pamekasan.

Ekspedisi Pulau Sempu

Selain kegiatan-kegiatan diatas, diadakan juga kegiatan yang paling dinanti para peserta Bhakti Bhari Nusantara, yaitu ekspedisi ke Pulau Sempu yang berjarak kurang lebih 5 kilometer dari pesisir Pantai Sendang Biru, ke arah selatan. Ekspedisi menggunakan perahu nelayan setempat yang ditempuh tidak kurang dari sepuluh menit. Di Pulau Sempu, para peserta selain menikmati keindahan pantai dan semak belukar, juga melakukan aksi bersih-bersih pantai sepanjang jalur yang dilalui. Menurut Muhammad Fian, ketua panitia Ocean Weeks 4, acara tersebut dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kecintaan dan kepedulian para siswa SMA se Jawa terhadap lautan, juga melalui lomba esay diharapkan mampu menggali ide-ide brilian dari para siswa SMA untuk memanfaatkan energi terbarukan di wilayah pesisir pantai. “Laut selain memiliki banyak sekali potensi, juga seharusnya menjadi pemersatu bangsa kita yang nota bene bangsa kepulauan. Kedepannya acara ini tidak hanya dilaksanakan untuk siswa SMA se Jawa, namun tingkat nasional” demikian ungkap Muhammad Fian menjelaskan.

Nah kawan-kawan, masih ada kesempatan tahun depan untuk mengikuti Ocean Weeks 5. Dijamin seru acaranya karena akan menjadikan kita lebih mengenal budaya bahari dan semakin menyadarkan kita mengenai betapa kayanya potensi laut Indonesia. Ocean Weeks 4 “Aku Cinta Laut Indonesia”.

(Aldy Nurian Aryandhita, Ketua OSIS SMA Nasima Semarang, Peserta Bhakti Bahari Nusantara, Ocean Weeks 4)


Kamis, 05 Februari 2009

Guru Nasima Ujian Juga Lho....

Eh temen-temen, ternyata nggak cuma kita-kita aja siswa yang ujian, ntar sabtu, tanggal 7 Februari, bakalan diadain juga ujian buat Papa & Mama Guru kita lohh...
Judul ujiannya nanti tho, Uji Kompetensi Tenaga Pendidikan dan Nonkependidikan. gak tahu tuh apa artinya..Yang jelas moga-moga aja dengan mereka ngikut ntu ujian, kita-kita jadi tambah kecipratan pinternya. Biar guru idaman seperti poster di samping ini nih, makin banyak bercokol di Nasima. Betul ga temen-temen???
(Thia)

Jumat, 30 Januari 2009

Hari Ini Terbentuk Club Sastra Nasima

Sabtu, (31/01) menjadi tonggak bersejarah bagi SMP Nasima. Hal ini dikarenakan telah lahir Club Sastra Nasima, yang nantinya akan menjadi garda terdepan kemajuan siswa Nasima di bidang sastra. Bertempat di Perpustakaan SMP Nasima, Bapak Taryadi serta Ibu Melia Luciana turut membidani kelahiran Club Sastra ini bersama beberapa siswi Nasima. Program kedepanya, akan ada bincang sastra dan juga bedah buku sastra, nonton film berbasis satra, serta penerbitan buletin khusus pecinta sastra Nasima. Program jangka panjang, tentunya akan ada pelatihan-pelatihan guna membekali anggota Club sastra utamanya, dengan kemampuan teknis sastra. Kita nantikan saja kiprah Club Sastra, sembari buat kamu-kamu yang belum gabung, buruan segera bergabung agar kamu-kamu bisa menjadi sastrawan hebat laiknya Andrea Hirata, Ayu Utami, Arswendo, dan tokoh-tokoh sastra yang hebat lain-lainnya.
(Teks & Foto: Pyurr)

Kamis, 29 Januari 2009

Ujian Semapur Ekstra Pramuka

Bertempat di halaman dalam Kampus 2 Nasima, siswa SMP Nasima kelas 7 dan 8, Kamis (29/01) mengadakan ujian semapur dalam Ekstra Wajib Pramuka. Ekstra Pramuka diwajibkan, dan dilaksanakan setiap hari Kamis. Terlihat salah satu kakak pembina Pramuka sedang memberikan soal Semapur yang kemudian dijawab kalimatnya oleh para siswa.
Menurut rencana, tanggal 13-15 Februari mendatang, juga akan diadakan kemah dalam rangka memperingati hari kelahiran Bapak Pandu Dunia, Lord Bodden Powell of Jewel, 22 Februari mendatang.
Kemah yang akan dilaksanakan di lingkungan sekolah tersebut harapannya dapat melatih kemandirian siswa terutama dalam hal ketahanan hidup di alam.

Rabu, 28 Januari 2009

Ayo Piket Kelas!!!!

Jika lantai kelas dibiarkan kotor, maka tak ada lagi tempat yang nyaman untuk bermain seperti ini. Maka ayo aktif piket kelas!!! Ingat-ingat jadwal piketmu. Berikut jadwalnya:
Jadwal Piket 7 D
Senin:
Adila, Bagas, Devina, Farah, Galih, Rizaldy
Selasa:
Adiyat, Lita, Adib, Jefry, Syifa, Ridho
Rabu:
Chusna, Donny, Hani, Thia, Ratna, Robby
Kamis:
Dean, Fatia, Liza, Yunus, Tony, Syafiq
Jumat:
Nurmalita, Tinton, Soca, Soeko.

Rabu, 21 Januari 2009

Lagi, Market Day Nasima 21 Februari

Setelah sukses menggelar Market Day yang dibarengkan dengan Pekan Seni dan Kreasi (Sisi) Nasima pada akhir Desember lalu, Nasima akan kembali menggelar Market Day yang menurut rencana akan digelar Sabtu, 21 Februari mendatang. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menumbuhkan minat wirausaha siswa Nasima dan juga guna memperkenalkan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler di Nasima menghadapi Penerimaan Peserta Didik Nasima yang telah dibuka mulai 7 Januari lalu. Kelas 7 D sendiri telah menyiapkan ubo rampe penyelenggaraan Market Day yang diawali pembuatan proposal usaha, dan penyediaan bahan yang akan dipasarkan. Siswa yang terpilih mewakili kelas 7 D dalam Market Day kali ini adalah Devina Stella Nabighoh, Farah Dita Savitri, Adiyat Anjas Firsada, dan Muhammad Rizaldy Widyaarsta. Mereka telah berkoordinasi dengan koordinator acara, Ibu Melia Luciana, pada Kamis (22/01) di Perpustakaan SMP Nasima.

SMP Nasima Siapkan Diri Menuju Mathematic Competition

SMP Nasima akan mendelegasikan siswanya dalam Mathematic Competition tingkat SMP Se-Jawa Tengah yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Matematika Universitas Diponegoro Semarang pada Ahad, 25 Januari mendatang. Untuk itu, telah terpilih sejumlah siswa yang akan menjadi wakil-wakil SMP Nasima. Mereka adalah Ratna Dewi Fitri Ayu Wijaya (7 D), Iqbal Jundi Hammadi (7 A), Elon Breliana Azhari (8 D), Mohammad Fadhil Koesputra (8 C), dan Reza Ilham Maulana (8 A). Guna melakukan persiapan, mereka akan dilatih oleh Ibu Indah Khusumowardani, guru matematika SMP Nasima, setiap hari Selasa hingga Jumat selama dua jam pelajaran penuh. Diharapkan dengan latihan yang matang akan menjadikan SMP Nasima menjuarai Mathematic Competition ini. Semoga!

Pembelajaran Wayang Sejarah

Pelajaran sejarah yang selama ini terkesan membosankan dengan deskriptif naratif dari guru, coba diubah sistem pembelajarannya di SMP Nasima. Salah satu kreasinya adalah penggunaan wayang sebagai media belajarnya. Dengan media ini diharapkan akan terciptan daya kritis siswa terhadap kisah sejarah, serta kebebasan dalam menginterpretasikan kisah sejarah sesuai dengan pemikiran mereka. Tokoh-tokoh dalam kisah sejarah pun dikemas sesuai dengan kreatifitas siswa, sehingga kesan pelajaran yang monoton dan membosankan dapat diminimalisir.

Pembelajaran Praktik di Nasima

Pembelajaran di Nasima tidak hanya monoton dengan ceramah dari guru saja, namun seringkali pembelajaran dilaksanakan dengan melibatkan siswa aktif sebagai subjek belajar. Tampak dua orang siswa 7 D dengan diawasi oleh Ibu Melia Luciana sedang melakukan praktik berbahasa melalui telepon dengan menggunakan peragaan telepon dari kaleng bekas. Selain melatih berbahasa, siswa juga diajak untuk peduli terhadap lingkungan serta mengingat permainan zaman dahulu yang murah dan dapat dibuat secara mandiri.

Selasa, 20 Januari 2009

Mading Barang Bekas

Dalam rangka budaya ramah lingkungan, dalam perayaan Ultah ke 15 Nasima juga diadakan lomba Mading antar kelas dari barang bekas. Tampak salah satu siswa 7 A sedang merias Madingnya pada Sabtu (17/01) di Kampus 2 Nasima. Terpilih sebagai juara pertama kelas 7 C, jura 2 kelas 9 D, dan juara ketiga kelas 8 C .

Rayakan Ultah dengan Tanam Pohon


Didamping Wali Kelasnya, Sabtu (17/01), siswa kelas 7 D terlihat asyik memanam pohon di halaman Perpustakaan SMP Nasima. Penanaman pohon ini dilakukan dalam rangka perayaan Ultah Nasima ke 15 dengan tema "Nasima Grow Together". Terlihat tanaman yang sedang ditanam adalah Lidah Mertua dan Lidah Buaya. Mungkin memiliki makna "Mertua tidak akan suka dengan menantu buaya". Ya iya lah.......Kalau punya menantu artis, baru suka.....

Srikandi 7 D Miliki Semua Modal Juara

Menurut Ruben Gonzalez, atlet 3 kali berturut-turut Olympiade Musim Dingin, dalam kredo juaranya, terdapat salah satu kalimat yang berbunyi "SAYA MEMILIKI SEMUA YANG DIPERLUKAN UNTUK JUARA". Nampaknya semua yang diperlukan untuk menjadi juara dimiliki pula oleh kelas 7 D. Paling tidak, para Srikandi-Srikandinya (baca: siswa putri). Bagaimana tidak, enam dari sepuluh siswa yang menduduki peringkat paralel di kelas 7, dipegang oleh siswa 7 D. Ratna Dewi Firi Ayu Wijaya menempati urutan kedua di bawah Iqbal Jundi Hammadi (kelas 7 A), namun unggul atas Tolistya Novtasari Abdul (kelas 7A). Siswa 7 D lainnya berturut-turut mendominasi dari nomor urut 5 hingga 9. Berturut-turut berdasarkan peringkat mereka adalah: Farah Dita Savitri, Devina Stella Nabighoh, Muthia Dary Sabrina, Adila Amalia, dan Hani Kartika Hariyanto. Mereka adalah Srikandi-Srikandi yang tak hanya sebagai aset kelas 7 D, namun juga aset Nasima yang di-gadang-gadang (diharapkan) prestasinya di masa yang akan datang. Jika mereka istiqomah, maka niscaya dapat dilihat dua setengat tahun kedepan tentunya mereka akan menorehkan prestasi yang akan membanggakan dan dikenang oleh SMP Nasima. Nah, bagaimana dengan siswa putra 7 D? tentunya masih ada waktu untuk memburu sang juara!!

Sabtu, 17 Januari 2009

Musim Penghujan, Perbanyak Doa untuk Kawan yang Sakit

Musim penghujan seperti sekarang mengakibatkan banyak dari kawan-kawan yang sakit. Tentunya kita ingin mereka cepat sembuh dan beraktifitas bersama lagi bukan?
Untuk itu perlu kita sering mendoakan kawan-kawan yang sakit. Mau tahu doanya? Berikut doa memohon kesembuhan bagi yang sakit.
Allahumma rabbanasiadzhibil ba'saisyfi anta syafi la syifaa illa syifauka. Syifaanla yughodiru saqoma.
Mudah-mudahan kawan-kawan kita cepat sembuh, serta kita semua diberikan kesehatan agar dapat beraktifitas memberikan yang terbaik bagi diri kita dan orang-orang yang kita sayangi.

Ultah ke 15, Nasima Aksi Tanam Pohon Bersama

Pagi itu suasana kampus 2 Nasima tak seperti biasanya. Sabtu (17/01) kampus 2 Nasima melaksanakan aksi tanam pohon di sekeliling kampus. Acara tersebut merupakan bagian dari peringatan ulang tahun ke 15 Yayasan Pendidikan Islam Nasima yang berdiri tepat pada 7 Januari 1994. Acara yang diawali dengan solat dhuha bersama, dilanjutkan dengan jalan sehat melewati jalan Pandanaran, Kyai Saleh, Mentri Supeno, dan kembali lagi ke kampus 2 Nasima di jalan Tri Lomba Juang. Menurut Supramono, Kepala SMP Nasima, acara peringatan ulang tahun Nasima ini memiliki makna permohonan kesejahteraan dan kemajuan Nasima kedepan dengan panjatan doa kepada Allah melalui sholat duha, jalan sehat bermakna harapan agar Nasima terus berjalan dengan sehat, serta penanaman pohon selain mencintai lingkunagn juga menunjukan bahwa Nasima akan senantiasa tumbuh berkembang sebagaimana pohon-pohon yang menghijaukan kampus Nasima. Ida Susanti, Ketua Panitia kegiatan ini menyebutkan bahwa tak hanya tiga kegiatan tersebut, namun juga diadakan lomba mading antar eklas, yang harapannya menjadi tonggak kesiapan menerima siswa baru Nasima yang saat ini mulai dibuka pendaftarannya.
Tampak sekali antusiasme siswa Nasima dalam menanam pohon, mengingat jarang sekali mereka beraktifitas langsung di lingkungan, terutama menanam dan merawat tumbuhan. Mading yang dihasilkan sebagai ajang kompetisi kreatifitas siswa pun terlihat semarak, dengan dominasi penggunaan barang-barang bekas, yang menunjukan kepedulian siswa Nasima akan kelestarian lingkungan. Semoga Nasima tumbuh bersama menjadi lebih baik, mampu menghijaukan bangsa dalam artian sebenarnya, dan mampu menghijaukan Indonesia dengan relijiusitas keluarga Nasima yang akan membawa kepada insan Indonesia yang berilmu dan berakhlak al karimah. Semoga!

Jumat, 09 Januari 2009

4 Hari KBM Aktif, 4 Siswa Sakit

Kegiatan belajar Mengajar yang dimulai 5 Januari lalu baru berjalan 4 hari, namun siswa Kelas 7 Djuara telah 4 anak yang tercatat tidak masuk sekolah karena sakit. Mereka adalah Muthia, Rizaldy, Galih, dan yang terakhir Tinton. Sehingga, dapat dikatakan rata-rata setiap hari ada anak yang sakit di Kelas 7 Djuara. Suatu kondiosi yang rentan tentunya. Hal ini sangat mungkin dipengaruhi oleh cuaca yang kurang bersahabat, dengan seringnya hujan turun dan juga panas yang begitu menyengat di siang hari. Untuk itu butuh perhatian semua pihak, khususnya orang tua, agar senantiasa menjaga kesehatan anak-anaknya, dan jangan sungkan-sungkan untuk membawa keperluan obat pribadi. Selain itu para siswa hendaknya tidak segan-segan juga untuk memeriksakan diri ke UKS begitui ada gejala yang tidak beres pada kesehatan tubuhnya, mengingat selalu stan by perawat yang akan mendeteksi dini gejala penyakit yang diderita siswa.

Ulang Tahun, Kampus 2 Nasima Sholat Ghaib untuk Warga Palestina

Merayakan Ulang Tahunnya yang ke 15, Kamis (07/01) bertempat di Masjid Baitul Alim, seluruh warga Kampus 2 Nasima School menyelenggarakan sholat ghaib bagi warga Palestina korban kebiadaban Israel, sekaligus sholat ghaib bagi warga Papua yang terkena bencana gempa bumi. Acara yang didahului dengan ikhtisar sejarah Nasima dan juga renungan kemanusiaan untuk Palestina dan Papua ini diselenggarakan guna memepertebal rasa kemanusiaan antar sesame manusia, khususnya terhadap sesama muslim Palestina, serta mempertebal kepedulian sesama bangsa Indonesia terhadap saudara-saudara kita di Papua. “Sengaja acara ulang tahun ini dikemas demikian, harapannya agar para siswa lebih peka terhadap kondisi sekitarnya, sehingga tercapai visi lembaga ini, yaitu membimbing Insan Indonesia yang berilmu dan berakhlak al karimah. Jadi, acara ini memang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tidak ada pesta sama sekali, hanya tasyakuran kecil-kecilan”, demikian ujar Bapak Supramono, M.Pd, Kepala SMP Nasima.
Semoga sedikit doa dari Nasima memberikan kekuatan pada saudara-saudara umat manusia di belahan bumi ini dalam menghadapi musibah yang sedang melanda.

Senin, 05 Januari 2009

90, 80, 75, Menjadi Target Kelas 7 Djuara

Mengawali Semester 2, Kelas 7 Djuara mengadakan konsolidasi internal guna memantapkan tujuan mewujudkan kelas juara bertempat di ruang Madiun, SMP Nasima Semarang, Senin (05/01).
Konsolidasi yang dipimpin langsung oleh Wali Kelas 7 Djuara, Pak Heni Purwono, selain memantapkan kredo juara sebagai nafas perjuangan, dan strategi pembagian ranah akademik, seni budaya dan olahraga guna menjadi juara di masing-masing even lomba, juga menghasilkan beberapa kesepakatan diantaranya pembenahan nilai yang masih kurang pada 12 siswa kelas 7 D untuk dalam waktu satu bulan terhitung dari sekarang memperbaiki nilai mereka, hingga mencapai angka 76.
Selain itu, untuk mewujudkan ambisi menjadi Kelas Djuara dengan meraih peringkat pertama paralel se SMP Nasima, maka beberapa target pun dicanangkan. Siswa yang tadinya memperoleh peringkat 1 hingga 10 ditargetkan pada akhir semester mendatang memilki nilai rata-rata 90. Sedangkan siswa yang menduduki peringkat 11 hingga 20 serta 20 hingga 28 masing-masing diberi target mencapai nilai rata-rata masing-masing 80 dan juga 75 di akhir semester nanti. Kita tunggu saja pembuktian mereka hingga akhir semester mendatang.

Minggu, 04 Januari 2009

Nama Siswa, Orang Tua, dan Nomor Telepon

Urutan Berdasarkan Peringkat Prestasi Akademik


1.Ratna Dewi Fitri Ayu Wijaya, Suwoto,08139035522
2.Farah Dita Savitri, Dewi W, 0811297833
3.Devina Stella Nabighoh,Agus Sofyan Hadi,0811280345
4.Muthia Dary Sabrina, Aisyah Suharso, 081325723743
5.Adila Amalia, Usman Mahrus, 08156629335
6.Hani Kartika Hariyanto, Deah Hariyanto,081314661416
7.Donni Lukman Dibyana, Yani Dibjana,08122923673
8.Nurmalita Rhizki Hapsari,Gatot Dwi P. 024 70400492
9.Chusna Diana, Azizah, 081575657778
10.Ramsyifa Virzanisda, dr. Ramelda,081575017187
11.Galih Chandra Darma S, Iswahani,08886583030
12.Liza Julhdi Rachmadien,Hudiyanto,08132575392
13.Tony Ekaputra Arif Wicaksono, Reny Anggraeni,0818829762
14.Soca Rizky Ayu Andari,Tri Darmayanti, 08122802957
15.M. Syafiq Santosa, Hendry Santosa,08122900076
16.M. Rizaldy Widyaarsta, Joko Haryanto,0811274126
17.M. Adibuttaqi, M Djahuri, 0818247693
18.M. Yunus, Sumaji Hadiharyanto,024 70511684
19.Robby Misuary, Mustofa, 081575072134
20.M. Jeffry Armandika, Poniman, 081575211164
21.Dean Priyandika, Priyo, 0816653328
22.Fatia Amalia Rahman, Zaenal Arief,0818243977
23.Bagas Pratama Pinandita, Guyatmo,08122538267
24.Adiyat Anjas Firshada,Fajar Hariyanto,081325862498
25.Soekorachmawan Pradibto, Soeko Moerseto,08122810248
26.Lita Maulida Tasyakura, Z Arifin,081357728205
27.Ridho Noor Kusuma, Mudjiono, 08122827602
28.Reise Hartinton Wirayudha,Hartono,085641615178

Jadwal Mata Pelajaran Kelas 7 Djuara

Senin : Biologi, Fisika, Bahasa Jawa, PKn, Seni Budaya
Selasa: Olahraga, Bahasa Inggris, Matematika Teknologi Informasi, Ekonomi
Rabu: Bahasa Indonesia, English Conversation Youth, BTAQ, Bahasa Mandarin, Elektro
Kamis: Matematika, Bahasa Arab, Sejarah, PAI, Pramuka
Jumat: Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Kimia, Geografi, Ekstra Pilihan
Sabtu: Libur/ Remidial/ Kegiatan Bersama Kelas/ Konsultasi Orang Tua
Ahad: Libur

Tahun Baru dan Tradisi Bangsa Pembantai

Oleh: Heni Purwono
Bius percik kembang api dan mercon malam tahun baru yang lalu barangkali melupakan kita pada nasib saudara-saudara sesama umat manusia di Palestina yang tengah menderita karena percik kembang api dari mortir dan aneka senjata berat lainnya yang dimuntahkan tentara Israel. Pun demikian dengan bising terompet di negeri kita, juga seiring dengan bising deru peluru dan pesawat tempur yang membombardir Jalur Gaza dan sekitarnya.
Ironis, sebagai sesama umat manusia, kontradiksi sedemikian jomplang terjadi, bahkan kita sebagian besar di negeri ini terkesan menikmati tanpa mau peduli.
Perayaan tahun baru seakan telah mentradisi dan menjadi ritual sakral baru. Padahal tradisi yang demikian tidak sepantasnya kita tumbuh kembangkan. Terlebih ditengah krisis ekonomi global dan juga krisis kemanusian akibat pembantaian yang dilakukan oleh tentara Israel pada rakyat Palestina, kita justru merayakan tahun baru dengan budaya dan tradisi yang berakar dari bangsa Yahudi.
Terompet sebagai tradisi tahun baru merupakan kebiasaan bangsa Yahudi dalam menyambut tahun baru mereka. Terompet yang disebutnya sebagai Shofar, sejenis terompet dari tanduk binatang, dimaksudkan untuk merefleksi diri. Tradisi ini konon sudah ada sejak 1500 tahun sebelum masehi, dan sebelumnya digunakan juga sebagai alat ritual keagamana dan juga tradisi militer khususnya sebelum perang (Kompas, 31/12). Nah, pantaskah kita meniru kebiasaan bangsa pembantai tersebut? Bukankah kita sama saja dengan merayakan militer Isrtael yang akan memerangi bangsa Palestina yang tidak berdaya?


Kebiasaan yang menjadi karakter
Piere Bourdieu, seorang sosiolog Prancis melihat kebiasaan (habitus) sebagai sebuah pengkondisian yang dikaitkan dengan syarat-syarat keberadaan suatu kelas atau golongan (Anhar Widodo, 2008). Dan hasil suatu habitus adalah sistem-sistem disposisi yang tahan waktu dan diwariskan yang dimaksudkan untuk berfungsi sebagai struktur-struktur yang membentuk. Atau dalam bahasa mudahnya, habitus akan melahirkan karakter (Marwah Daud Ibrahim, 2003).
Ketakutan saya, habitus semacam kebiasaan perayaan tahun baru yang tanpa makna, tanpa melihat situasi dan kondisi sekitar kita, akan menjadikan kita lena, dan pada akhirnya merendahkan derajat kemanusiaan kita yang seharusnya tepo sliro terhadap kondisi manusia lainnya.
Terlebih ketika perayaan-perayaan hal yang remeh temeh seperti saat ini tanpa kita tahu latar belakang dan sejarah perayaan tesebut, salah-salah nantinya kita terjebak pada kebiasaan yang akhirnya mengakar dalam karakter kita, karakter buta terhadap makna.
Jangan sampai kita membeo pada tradisi yang tak jelas akar sejarahnya, terlebih membeo pada tradisi bangsa pembantai seperti Israel, karena sesungguhnya masih banyak tradisi lokal kita yang jelas-jelas adhi luhung dan menjadi kewajiban kita sebagai penerus bangsa untuk melestarikannya.
Heni Purwono
Mahasiswa Magister Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro Semarang
Direktur Eksekutif Pusat Studi Penelitian Sejarah dan Sosial (PUSPLESS)

Inspirasi Januari Juara

Januari, bulan paling mbarep diantara sebelas bulan yang lainnya mamang senantiasa memberi inspirasi. Lihatlah grup band GIGI melahirkan lagu bertajuk “11 Januari”, pun demikian Glenn Fredly juga tak mau kalah dengan lagunya “Januari”, meski dengan tema syair yang kontra dengan lagunya GIGI, dimana GIGI berkisah tentang sumringahnya pertemuan dengan cintanya di bulan Januari, sebaliknya Glen berkisah Januari justru tentang akhir percintaannya, masih di bulan Januari juga.
Atau lain lagi dengan Rita Efendi yang melagukan “Januari di Kota Dili”, dengan beat yang agak tinggi, meskipun tentunya tidak menjadikan kita semangat mendengar lagu tersebut ketika kita teringat bahwa kota Dili, Ibu Kota Timor-Timur, karena kini tak lagi berada dalam pangkuan Pertiwi.
Ya, Januari memang bulan inspirasi bagi banyak pihak, tak terkecuali tentunya bagi para pembaca. Di awal tahun ini, bagi kelas 7 D juga sarat akan makna yang tentunya memberikan inspirasi nantinya. Sebagaimana kepergian tahun 2008 dan kedatangan tahun 2009, 7D juga kehilangan Bu Dian Romadhona yang pergi untuk mengabdi kepada suami tercinta di tanah Borneo Kalimantan Timur, negeri kerajaan Kutai Kertanegara, dan kedatangan Pak Heni Purwono yang akan menggantikannya sebagai Wali Kelas.
Ganti Wali Kelas, tentunya akan berganti pula suasana dan konsep-konsep penataan segala sesuatunya di kelas 7D. Kehadiran Majalah dinding (Mading) bulan ini juga akan mendapatkan warna baru di kelas 7D, yang dalam konsepnya nanti selain akan di up date secara berkala dengan tema-tema yang beragam, juga akan berusaha mempelopori keberadaan Mading di Nasima yang disesuaikan dengan kaidah jurnalistik nantinya. Hal ini mengingat Mading yang saat ini ada cenderung monoton, kurang memiliki nilai jurnalistik, dan bahkan narsistik.
Untuk tema perdana, Mading 7D akan membahas tentang harapan-harapan dan cita-cita anak kelas 7D yang ingin dicapai di akhir tahun mendatang. Istilahnya, cita-cita anak 7D diproklamasikan kepada semua kawan-kawan, agar kawan-kawan dapat memonitoring serta mengingatkan jika kawan kita yang membuat cita-cita tadi agar tidak lupa terhadap cita-citanya.
Selain itu, ada juga bahasan tentang tahun baru dan tragedi kemanusiaan yang menimpa saudara-saudara muslim kita di Palestina. Keprihatinan kita terwujud dalam tulisan Pak Heni Purwono, yang mengambil tema ironisnya perayaan tahun baru ditengah penderitaan warga Palestina. Tulisan ini juga dapat kita lihat melalui alamat website suaramerdeka.com. Semoga nantinya kita juga dapat membantu saudara-saudara kita di Palestina dengan bentuk lainnya, tidak sekadar tulisan.
Aneka kreasi lainnya seperti komik dan gambar lainnya dapat kitra nikmati dengan tema mengutuk serangan Israel ke Palestina. Mendunia sekali ya, tema yang diangkat…sampe berat di pundak rasanya...Namun tenang saja, tentunya akan ada tulisan-tulisan ringan lain sebagai penyeimbang agar tidak membosankan.

7 D Punya Kredo Djuara
Untuk tema global tahun ini, kami mencanangkan sebagai tahun “Kelas 7 Djuara”, yang mirip-mirip dengan tema perayaan Ultah salah satu televisi nasional, akan dikemas aneka persiapan dalam rangka mewujudkannya. Tema Kelas 7 Djuara diambil agar menginspirasi kelas ini agar tercetak pribadi-pribadi juara, baik dalam bidang akademik maupun nonakademik.
Tak tanggung tanggung, untuk mensukseskan program Kelas 7 Djuara, akan dibentuk Laskar Juara yang terdiri dari 3 bidang, yaitu Laskar Akademik, Laskar Budaya dan Seni, serta Laskar Olahraga, guna mengakomodir minat dan bakat anak-anak yang bertbeda-beda potensinya. mau tahu kiprah mereka menjadi juara? Kita tunggu saja aksi Laskar Djuara.
Dan untuk mensukseskan program Kelas 7 Djuara, kita memiliki kredo Djuara yang harapannya menjadi nafas dan nyawa anak-anak 7 D. Kredo tersebut terinspirasi dari kredonya Ruben Gonzalez pemain luge 3 kali berturut-turut yang tampil di Olympiade Musim dingin, meskipun tadinya Ruben Gonzalez tidak lebih dari seorang pecundang, pemain bola cadangan di klub sepak bola kampusnya.
Kredo ini sendiri terdiri dari kata-kata yang akan menjadi nafas setiap anak 7D, yang harapannya juga dapat diadopsi oleh seluruh siswa Nasima agar semua siswa Nasima menjadi Djuara. Kredo Djuara itu terdiri dari:
SAYA SEORANG JUARA
SAYA PERCAYA PADA DIRI SENDIRI
SAYA MEMILIKI SEMUA YANG DIPERLUKAN UNTUK JUARA
SAYA MENETAPKAN TUJUAN YANG TINGGI UNTUK DIRI SAYA
SAYA MEMILIKI KEBERANIAN
SAYA TIDAK PERNAH MENYERAH
SAYA MENGELILINGI DIRI SAYA DENGAN PARA JUARA
SAYA HEBAT, POSITIF, DAN PERCAYA DIRI
SAYA BERSEDIA MENERIMA KONSEKWENSI DARI KESUSKSESAN
SAYA SANGAT MENYUKAI PERJUANGAN DAN KOMPETISI
SAYA TETAP TENANG DAN TERKENDALI SETIAP SAAT
SAYA MEMFOKUSKAN SELURUH ENERGI PADA PEKERJAAN YANG SEDANG SAYA LAKUKAN
SAYA DENGAN JELAS MEMBAYANGKAN SEPERTI APA RASANYA MENJADI JUARA
SAYALAH SANG JUARA DAN SAYA AKAN JUARA.
Inspirasi dari www.thechampionscreed.com